Pandemi yang Diremehkan: Gangguan Kesehatan Mental Anak Mona Ratuliu-Indra Brasco

Quena.id – Setelah dianggap tidak penting, pandemi yang dulu diremehkan ini akhirnya dibahas terbuka di mana-mana, termasuk di Indonesia. Masalah gangguan kesehatan mental yang dialami anak Mona Ratuliu-Indra Brasco adalah yang paling baru terangkat diberitakan.

Rasanya khalayak Indonesia baru mulai menyadari pentingnya masalah kesehatan mental setelah kasus Marshanda. Dirinya mengidap kelainan bipolar, di mana mood atau suasana hati bisa berubah drastis secara berlawanan.

Setelah Marshanda, mulai terbuka ternyata banyak artis lain yang juga mengalami gangguan kesehatan mental yang serupa. Seperti Rachel Vennya, Medina Zein yang juga bipolar.

Baca Juga: Ramai Dukungan Hingga Menunggu Jadwal Operasi, Nunung: Aku Masih Tetap...

Atau yang mengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder) atau gangguan obsesif kompulsif. Contohnya Ari Lasso dan Aliando Syarief.

Nama yang paling baru disebut adalah anak perempuan sulung dari pasangan artis Mona Ratuliu dan Indra Brasco yaitu Davina Shafa Felisha atau dipanggil Mima Shafa. Gadis berusia 19 tahun sebenarnya sudah mengalami masalah ini sejak usia SD.

Mulai dari sering sesak nafas, kemudian serangan panik (panic attack). Saat dibawa ke psikolog, dinyatakan sebagai depresi, namun gejalanya datang dan pergi. Hingga sering sekali mengalami kecemasan dan berujung memikirkan ingin bunuh diri.

“Kecemasan aku muncul lagi, aku kena serangan panik, di sekolah sering nangis. 2018 ke 2019 aku ada keinginan bunuh diri,” kata Mima di Jakarta tanggal 6 Februari 2023.

Jika ditanya darimana asalnya depresi yang dirasakannya, anak sulung dari empat bersaudara ini mengaku semuanya adalah tekanan dari dirinya sendiri.

Baca Juga: Indra Bekti Kembali Jalani Operasi, Aldila Jelita Ungkap Kondisi Terbarunya

“Yang aku rasain sih, emosi berat banget, banyak banget tekanan dalam diri aku sendiri,” jelas Mima lagi.

Namun harus disyukuri bahwa sebagai orang tua, baik Mona maupun Indra selalu mendukung dirinya. Keluarga memang penting untuk menjadi sistem pendukung yang utama.

“Tapi untuk support system ada Bunda ada Yanda dari keluarga, dari temen-temen dan mereka sangat membantu, dan aku bersyukur punya mereka, dan juga tetap harus bisa menjaga diri sendiri dibantu psikolog dan psikiater,” jelas Mima.

Meski masih tetap dalam pengawasan psikolog, Mima Shafa kini sudah dipercaya menjadi pembicara dalam banyak kegiatan yang mengangkat tema kesehatan mental.