Inilah 4 Mitos Nutrisi dan Penurunan Berat Badan yang Dibantah, Mulai Sekarang Jangan Percaya Lagi!

Quena.id - Jika Sobat Quena menemukan dan menelusuri media sosial untuk mencari cara memulai rutinitas kesehatan baru terutama cara Penurunan Berat Badan, Sobat Quena tidak sendirian.

Menurut data dari komunitas pasien online PatientsLikeMe, 11% orang Amerika yang disurvei mengatakan bahwa merujuk ke media sosial untuk mendapatkan informasi kesehatan.

Dilansir dari rsmurniteguh.com, sementara itu media sosial juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengedukasi dan menyebarkan informasi.

Baca Juga: 5 Tips Kebiasaan Hidup Sehat Ala Nabi Muhammad SAW

Konten mengenai diet untuk Penurunan Berat Badan dan nutrisi mungkin diunggah oleh influencer yang tidak selalu benar dalam memberikan saran dan rekomendasi.

1. Setiap Orang Harus Mengikuti Keto atau Makan Rendah Karbohidrat

Dapat diketahui, diet keto adalah salah satu program diet yang saat ini terkenal di masyarakat yaitu dengan tidak mengkonsumsi daging merah.

Seperti daging sapi dan hanya boleh konsumsi daging putih yakni daging ayam. Sayangnya, banyak mitos dan pandangan yang salah dalam menjalani diet ini.

Baca Juga: 5 Tantangan Terbesar Anak Muda di Tahun 2023, Nomor 4 Perlu Diwaspadai

Dalam program diet keto, daging merah seperti daging sapi boleh untuk dikonsumsi.

Namun, disarankan diet keto dijalankan dengan konsumsi daging sapi Australia yang punya kandungan gizi, berbeda dari daging sapi khususnya daging sapi lokal pada umumnya.

2. Membutuhkan Kafein untuk Menambah Energi

Kafein adalah stimulan yang membuat otak terasa lebih waspada, namun secara teknis tidak memberikan nutrisi atau energi pada tubuh.

Hal ini disebabkan kafein tidak mengarah pada produksi seluler ATP (adenosin trifosfat), yang merupakan senyawa organik penyedia energi bagi tubuh. Bahkan konsumsi kafein dapat menyebabkan ketergantungan.

3. Resep Suntikan Penurunan Berat Badan Bebas Resiko

Beberapa selebritas maupun influencer memaparkan Penurunan Berat Badan yang dicapai bisa dengan resep obat anti-obesitas.

Namun pada kenyataanya, suntikan ini hanya boleh digunakan pada pasien dengan diagnosis obesitas dan diabetes.